Rabu, 26 September 2018

Kuliah di Jakarta

Kuliah di Jakarta adalah kuliah paling keren seumur hidupku. Kenapa tidak? Kita harus kuliah berangkat ke Jakarta. Dari Solo loh. Dan kita pakai pesawat ke sononya. Bayangin.. Apa gak keren tuh. Dan ini disaat saya dan teman-teman lagi genting-gentingnya kangker. Alias kantong kering. Walhasil semua pada bawa bekal, siapa tau kelaperan dan kehabisan ongkos. Lalu kemudian pada bawa kuitansi hutang koperasi. Takutnya hilang di kos. Kan nanti mau ngembaliin. Huff
Tapi seru juga sesampai di bandara Soehat. Kita bertujuh dengan dosen, Pak Hendry yang suabar. Beliau setiba di bandara langsung jalan super cepat, bersama dengan kaki beliau yang cukup panjang. Walhasil kita juga ikut sa'i sa'i kecil gitu mengejar beliau.
Gak taunya ternyata beliau mencari taxi untuk kita bertujuh. Dan cari-cari kemana tibalah kita pada sebuah mobil besar banget. Dan pak Henry pun dengan santainya menunjuk mobil tersebut. Mobil ALPHARD.
Gleg..
Saya langsnung menelan ludah. Maklum saya yang bawa uang teman-teman untuk transport kuliah di Jakarta ini. Di dalam semua pada bergembira naik mobil yang mungkin untuk pertama kali dan terakhir kalinya. Kita betul-betul terlihat katrok duduk di dalam alphard ini. Di roof nya ada yang bisa digeser untuk melihat cuaca. Hanya satu yang kita katakan saat itu.
Keren..


Senin, 24 September 2018

Menghadiri mas Burhan Ujian Terbuka

Mas Burhan ini kakak kelas paling keren. Beliau lulus tepat 3 tahun dan bergelar Cum Laude. Topik yang beliau angkat untuk disertasinya pun sangat okay. Yaitu tentang Linguistics Historis Komparative. Daerah penelitiannya adalah di Ambon. Mas Burhan ini orang Lombok yang tidak bisa berenang.
Orang Lombok koq gak bisa berenang yak?
Sehingga saat penelitian di Ambon, sempat beliau kecemplung laut. Karena tidak bisa berenang, dia ditarik oleh nelayan. Dan selamatlah ia kembali ke Solo dengan segar bugar. Heheh
 Terlihat Prof Riyadi berbaris di baris pertama, Promotor yang akan menguji mas Burhan bersama 8 dosen yang lain. Bu Ayu selalu senggol-senggol saya kalau terlihat ada Prof Riyadi. Hehehe


Tiga teman-teman cantikku. Dan satu teman yang memiliki hp bagus. Itu sudah cukup. Agar supaya kamu tidak lelah. :)

Sabtu, 22 September 2018

Menunggu Dosen

Menunggu dosen masuk kelas. Kadang saya pergunakan baca-baca. Tapi mungkin yang lebih sering adalah narsis. Tiada hari tanpa narsis ini..Haha

Kamis, 20 September 2018

Kuliah Forensik Linguistik

Mata kuliah paling keren adalah Mata Kuliah Forensik Linguistik. Dan pakarnya hanya ada beberapa di Indonesia. Salah satunya adalah DR. Sugiyono, M.Hum. Mungkin beliaulah pakar yang paling pakar bidang Forensik Linguistik Dan Ilmunya sudah diwariskan kepada saya. Eh maaf kepada saya dan ke lima teman saya. Insya Allah untuk mengetahui kebohongan orang berbicara kamipun bisa. Bisa mengelak maksudnya.

Kuliah Bersama Prof Edy

Diantara mata kuliah yang kami tempuh, kuliah bersama Prof Edy inilah yang paling menegangkan. Kadang repotnya karena beliau kurang dengar dengan apa yang kita tanyakan. Hehe.
Gak apa-apa. Alhamdulillah kuliah bersama Prof Edy berakhir baik. dan sempurna. Yang jelek-jelek lupakanlah. Mungkin kamu lelah..

Kuliah Perdana

Beberapa hari setelah upacara l7 Agustus di depan Gedung Dr. Prakosa, kita melaksanakan Kuliah Perdana bagi Mahasiswa S3. Kuliah dilaksanakan di Hotel UNS Inn. Dan bangga sekali kami mengenakan jas almamater biru cantik. Meski bagiku ukuran XL itu sesak. Hohoy..



Selasa, 18 September 2018

Foto Semasa Studi

Hari-hari pertama saat berada di Solo. Hari hari yang amazing. Karena merasakan kuliah lagi setelah sekian lama. Dan diawali dengan upacara l7 Agustus 20l6 di halaman Gedung Dr. Prakosa.  Upacara bersama ratusan mahasiswa dari Sl sampai dengan S3 itu adalah sebuah pengalaman yang tak bisa dilupakan. Biasanya saya hanya melihat mahasiwa baru UIN Maulana Malik Ibrahim sedang melakukan upacara menjelang OPSPEK kampus. Nah sekarang saya lah yang menjadi mahasiswa peserta upacara di kampus almamaterku saat ini. Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. I love you UNS